Senin, 7 Januari 2018 adalah hari dimana Mahasiswa Manajemen Dakwah semester 5 melaksanakan UAS Fiqh Haji. Uas Kali ini sedikit berbeda dengan ujian lainnya karena kami diminta langsung untuk praktek melakukan prosesi haji di Asrama Haji Pontianak, sesuai dengan teori yang selama ini kami dapatkan. Untung saja pelaksanaannya diundur menjadi jam 10 karena pagi-pagi sekali rahmat Allah berupa hujan telah turun mengguyur bumi khatulistiwa.
Pak Fakhri datang sekitar jam 10:30. Begitu beliau datang, kamipun mempersiapkan semua hal yang dibutuhkan untuk pelaksanaan ibadah haji. Kelompok kami mempersiapkan segala hal yag berkaitan dengan wukuf di Arafah. Kami membuat Jabal Rahmah dari tangga kayu yang tersedia di asrama haji, kemudian kami lapisi dengan kain coklat. Kami juga membentang terpal untuk pelaksanaan ibadah dan membuat batas-batasnya.
Setelah itu semua siap, setiap kelompok mencabut undi untuk menentukan kelompok mana terlebih dahulu yang maju. Alhamdulillah kami mendapat nomor undian 4 sehingga kami punya waktu untuk mempersiapkan setidaknya mental hehehe maklum aku masih belum begitu faham secara keseluruhan.
Saat tibalah giliran nomor undian 4, kamipun bergegas menuju ke masjid yang dijadikan sebagai Bir Ali. Sebelum berangkat, kami melaksanakan shalat sunnah kemudian berniat umrah. Kami membaca labbaikallah humma umrah kemudian dengan PD nya berjalan ke lorong menuju tempat yang kami tetapkan sebagai hotel Mekkah sembari mengeraskan suara talbiyah.
Begitu akan turun, aku lihat bapak memperhatikan kami, sayangnya aku tiba-tiba lupa apa saja yang harus kami baca ketika turun dari Hotel Mekkah dan akhirnya lanjut membaca talbiyah sampai selesai tawaf di Kakbah.
Ketika tawaf di Kakbah, setiap putarannya kami selalu menyentuh dan mencium hajar Aswad. Edi Dan Imam seharusnya berlari lari kecil 3 putaran pertama dan berjalan 4 putaran selanjutnya. Namun kami tidak sempat menyelesaikan tujuh putaran tawaf karena ketika tawaf kedua, adzan zhuhur pun berkumandang sehingga kami harus menghentikan segala aktivitas dan melanjutkannya setelah shalat.
Setelah shalat, kami langsung mengambil posisi diantara pintu kakbah dan Hajar Aswad. Sebelumnya kami mencium dan mengusap hajar aswad dengan tangan kanan. Kemudian kami berdoa karena katanya berdoa diantara hajar aswad dan pintu kakbah itu akan diijabah. Dengan suara lantang kami membaca talbiyah kembali sambil menuju maqom ibrahim. Kami melaksanakan shalat di belakang Maqom ibrahim yang terletak di samping kakbah.
Setelah shalat, kami menuju tempat air galon yang disulap menjadi air zam-zam oleh kelompok lain. Kelompokku tampak kehausan karena memang hari sudah mulai panas saat kami mabit di muzdalifah. Karena ingin menyelesaikan prosesi umrah, kami langsung bergegas ke bukit Safa dan Marwah yang berada di kedua ujung lapangan.
Untuk Bukit Safa dan Marwah, memang sudah tersedia batu dan tiga anak tangga dari material semacam semen di sana. Tidak terlalu lebar dan tinggi, tapi cukuplah untuk dinaiki satu kelompok yang berjumlah kurang lebih 5 orang. Setelah sampai di atas Bukit Safa kami membaca "Inna safa wal marwah wamin saairillah" kemudian berjalan dan sesekali berlari kecil menuju gundukan yang katanya Bukit Marwah sembari membaca talbiyah dan shalawat.
Ketika sampai di garis hijau yang dibuat kelompok lain dengan tali rafiah, kami mengangkat tangan berdoa kemudian lanjut naik ke bukit marwah sambil mengulangi apa yang kami lakukan sebelumnya di Bukit Safa. Seharusnya kami melakukannya 7 kali, namun karena waktu, kami hanya melakukannya 3 kali dihitung dari Safa ke Marwah. Saat kembali ke safa maka hitungannya sudah 2 kali.
Setelah sampai di marwah kamipun melakukan tahalul dengan memotong beberapa helai rambut Imam. Sayangnya kami tidak menghadap kakbah saat melakukannya. Ketika tahalul selesai kamipun kembali ke tempat yang dijadikan sebagai Hotel Mekkah.
Tak lama kemudian, kami langsung melaksanakan prosesi Haji dengan mulai berjalan menuju Mina sambil mengeraskan suara talbiyah. Kami singgah sebentar di Mina kemudian melanjutkan perjalanan ke Arafah. Di sana kami mendengarkan khutbah sebentar oleh Imam kemudian melakukan shalat yang dijama' Taqdim secara berjamaah.
Usai shalat, kami kembali berjalan dengan setia membaca talbiyah kemudian singgah di muzdalifah dan melakukan shalat seakan-akan mabit di sana. Kemudian berjalan kembali ke Mina. Begitu sampai di Mina kami duduk sebentar dan kemudian mengambil batu kerikil di samping terpal. Kami melontar jumrah aqabah terlebih dahulu kemudian baru ustah dan ula sambil mengucap "Bismillahi Allahuakbar" di setiap lontarannya. Ketika kami akan pergi untuk menjalankan prosesi selanjutnya, kamipun diberikan arahan oleh Pak Fakhri untuk mabit 3 hari di Mina, sambil menunggu kelompok lain selesai. Sekitar 4 menit kemudian kami mulai mengambil batu lagi untuk kembali melempar jumrah.
Kami bergegas menuju kakbah untuk melaksanakan tawaf. Prosesinya sama seperti tawaf ketika umrah. Setelah itu, tanpa minum air zam-zam kami langsung melakukan sai kemudian tahalul. Kali ini rambut Edi yang dipotong Imam. Begitu selesai tahalul tanpa basa-basi lagi kami kembali menuju lorong asrama haji yang dijadikan sebagai Hotel Mekkah.
Alhamdulillah setelah ini prosesi haji Tamatuq pun selesai. Di akhir kegiatan kami diberikn evaluasi-evaluasi oleh Pak Fakhri. Ternyata terdapat beberapa hal yang seharusnya tidak dilakukan oleh kelompok kami, salah satunya membaca talbiyah ketika tawaf. Memang praktek manasik haji kali ini masih jauh dari kesempurnaan, namun terasa sangat menyenangkan. Semoga ini dapat mengeratkan silaturahmi Keluarga Manajemen Dakwah sekaligus memberikan ilmu bermanfaat untuk bekal kami nanti. Terimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar